Monday 18 June 2012 5 comments

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HEWAN



KATA PENGANTAR

Assalamua'laikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT, karena hanya dengan rahmat dan petunjukknya kami dapat menyelesaikan tugas kami yaitu tentang “ Pertumbuhan dan perkembangan Hewan ”.
Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan sederhana dan jelas, supaya mudah di pahami oleh para pembaca.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Jika ada salah kesalahan dan kekurangan dalam menyampaikan hasil makalah ini, kami minta maaf.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, amin.

Semarang, Oktober 2010
Penyusun







HALAMAN MOTTO


MOTTO :
·         Hidup hanya sekali, maka manfaatkanlah
·         Berkorbanlah untuk orang yang kita sayangi adalah sebuah kebahagiaan
·         Walaupun jauh akan terasa dekat, apabila di dasari dengan cinta
·         Waktu adalah uang, maka gunakanlah waktu sebaik mungkin














HALAMAN PERSEMBAHAN


Laporan ini kami persembahkan :
·         Bapak Dosen Muchammad Nur Arrifin
·         Orang tua yang turut mendukung fasilitas belajar kami
·         Teman-teman yang kami sayangi














DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................... …............................ i
KATA PENGANTAR.............................. ….................................. ii
HALAMAN MOTTO............................. …................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........... …................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan dan Manfaat........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Katak................................
B. Metamorfosis Hewan Katak...............................................................
C. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan.........
BAB III PENUTUP





BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Hewan tumbuh dari sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan organ tubuh yang lain.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb. Perkembangan adalah semua perubahan dalam menuju kedewasaan yang terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan ( Simultan ).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme antara lain gentik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan misalnya nutrien, air, cahaya, suhu, kelembapan / pH dan oksigen. Potensi genetik hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, karakteristik yangmpilkan oleh hewan di tentukan oleh faktor genetik dan lingkungan secara bersama-sama.





BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Hewan tumbuh dari sel zigot menjadi embrio, kemudian berkembang menjadi satu individu yang mempunyai tangan, kaki, kepala dan organ tubuh yang lain.
Pertumbuhan adalah pertambahan jumlah atau ukuran yang bersifat kuantitatif, karena mudah di amati dan bersifat irreversible atau tidak dapat kembali seperti semula. Serta dapat dinyatakan dengan angka, grafik, dsb. Perkembangan adalah semua perubahan dalam menuju kedewasaan yang terjadi pada makhluk hidup yang sedang tumbuh dan bersifat kualitatif. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara bersamaan ( Simultan ).
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam adalah faktor yang terdapat dalam tubuh organisme antara lain gentik yang ada di dalam gen, dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Faktor luar adalah faktor lingkungan misalnya nutrien, air, cahaya, suhu, kelembapan / pH dan oksigen. Potensi genetik hanya akan berkembang jika ditunjang oleh lingkungan yang cocok. Dengan demikian, karakteristik yangmpilkan oleh hewan di tentukan oleh faktor genetik dan lingkungan secara bersama-sama.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa permasalahan yang akan di bahas, yaitu :
1.      Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada hewan katak ?
2.      Bagaimana metamorfosis hewan katak ?
3.      Bagaimana faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan ?

C. TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan :
a)      Diharapkan mahasiswa mampu menjelasakan pertumbuhan dan perkembangan hewan katak.
b)      Mahasiswa atau kalangan luas mampu menjelaskan tentang metamorfosis hewan katak.
c)      Mahasiswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
Manfaat :
a)      Mahasiswa mampu memahami tentang makhluk hidup dan proses kehidupan.
b)       Mahasiswa mengetahui metamorfosis hewan katak.











BAB II
PEMBAHASAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Hewan Katak
1. Fase Embrionik
Yaitu pertumbuhan mulai zigot (hasil peleburan sel telur dgn sperma) hingga terbentuknya embrio. Fase ini meliputi beberapa tahap yaitu:
a.Morulasi dan blastulasi
adalah Pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei disebut Morula
Morula mempunyai 2 kutub, yaitu :
* kutub hewan (animal pole)
* kutub tumbuhan (vegetal pole)
Blastulasi sel-sel morula membelah dan "arbei" morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut Blastula.
b.Gastrulasi
adalah  proses perubahan blastula menjadi gastrula.
Pada fase ini :
1. blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
2. terbentuk lubang blastopole Þ akan berkembang menjadi anus
3. terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) Þ akan berkembang menjadi saluran pencernaan
4. terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm


c.Morfogenesis
adalah Proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.
d.Diferensiasi
adalah jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
e.Spealisasi jaringan
adalah setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.
f.Imbas atau induksi embrionik
adalah Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.
g.Organogenesis
adalah proses pembentukan organ-organ tubuh

2. Fase pasca embrionik
Yaitu pertumbuhan setelah fase embrio meliputi:
a. Metamorfosis
adalah suatu proses biologi di mana hewan secara fisik mengalami perkembangan biologis
setelah dilahirkan atau menetas, melibatkan perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan differensiasi sel.
b. Regenerasi
adalah kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.

- hewan tingkat tinggi Þ terbatas pada jaringan
- hewan tingkat rendah
Þ dapat sampai pada tingkat organ


Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh.
acicotropic (PTIH).

B. Metamorfosis Hewan

Metamorphosis berasal dari bahasa Yunani yaitu Greek = meta (diantara, sekitar, setelah), morphe` ( bentuk), osis (bagian dari), jadi metamorphosis merupakan perubahan bentuk selama perkembangan post-embrionik. Hewan yang mengalami metamorfosis cukup banyak, di antaranya adalah katak, kupu-kupu dan serangga.

Jenis - jenis Metamorphosis
Jenis-jenis metamorphosis adalah sebagai berikut :
1. Metamorphosis tidak sempurna merupakan metamorphosis yang melewati 2 tahapan yaitu dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi hewan dewasa. Biasanya metamorfosis ini terjadi pada serangga seperti capung, belalang, jangkrik dan lainnya.
2. Metamorphosis sempurna merupakan metamorphosis yang melewati tahapan-tahapan mulai dari telur-larva-pupa-imago (dewasa). Contoh metamorphosis sempurna terjadi pada katak dan kupu-kupu.
Berikut adalah proses metamorfosis sempurna :
Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2 hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa. Selain pada katak, metamorphosis sempurna juga
terjadi pada kupu-kupu.
Hewan katak mengalami pertumbuhan embrio yg sama, setelah mengalami perkembangan embrio dari fase morula, blastula, gastrula, dan specialisasi dan defferensiasi, maka akan dilanjutkan masa metamorfosis. adapun metamorfosis pada katak meliputi :
a. Telur
b. Berudu berinsang luar
c. Berudu berinsang dalam
d. berudu bertungkai belakang
e. berudu bertungkai depan
f. katak dengan ekor mulai mereduksi
g. katak muda usia 3 bulan
h. katak dewasa usia 6 bulan

 Metamorfosis Katak
Pada metamorfosis amphibi banyak sekali mengalami perubahan baik secara morfologi maupun fisiologi.
a. Proses Morfologi
Pada amphibi, metamorfosis umumnya digabungkan dengan perubahan persiapan yang mana dari organisme aquatik untuk menjadi organisme daratan. Perubaan ini meliputi hilangnya gigi dan insang internal pada anak katak, seperti hilangnya ekor, kemudian akan terjadi proses pembentukan seperti berkembangnya anggota tubuh dan morfogenesis kelenjar dermoid. Perubahan lokomosi terjadi dari pergerakan ekor menjadi terbentuknya lengan depan dan lengan belakang. Gigi yang digunakan untuk mencabik tanaman hilang dan digantikan dengan perubahan bentuk baru dari mulut dan rahangnya, otot dari lidah juga berkembang, insang mengalami degenerasi, paru-paru membesar, otot dan tulang rawan berkembang untuk memompa udara masuk dan keluar pada paru-paru. Mata dan telinga berdiferensiasi. Telinga bangian tengah berkembang dan membran timfani terletak pada bagian telinga luar.

b. Proses Biokimia
Penambahan secara nyata pada perubahan morfologi, yang terpenting adalah terjadinya transformasi biokimia selama metamorfosis. Pada berudu, fotopigmen ratina yang utama adalah porphyropsin. Selama metamorfosis, pigmen ini merubah karakterisik fotopigmen dari darat dan vertebrata perairan. Pengikatan hemoglobin (Hb) dengan O2 juga mengalami perubahan. Enzim yang terdapat pada hati juga mengalami perubahan, hal ini disebabkan adanya perubahan habitat. Kecebong bersifat ammonotelik yaitu mensekresikan amonia, sedangkan katak dewasa bersifat ureotelic yaitu mensekresikan urea. Selama metamorfosis, hati mensintesis enzim untuk siklus urea agar dapat membentuk atau menghasilkan urea dari CO2 dan amonia.

c. Perubahan spesifik
organ tubuh yang berbeda juga akan merespon beda pada stimulasi hormon. Stimulus yang sama menyebabkan beberapa jaringan degenerasi dan menyebabkan diferensiasi dan perkembangan yang berbeda. Respon hormon thyroid lebih spesifik pada bagian-bagian tubuh tertentu. Pada ekor, T3 menyebabkan kematian dari sel-sel epidermal. Meskipun terjadi kematian dari sel-sel epidermal pada ekor, kepala dan epidermis tubuh tetap melanjutkan fungsinya.
Hormon yang berperan dalam metamorfosis katak
Metamorfosis ini dikontrol hormon thyroid. Perubahan metamorfosis dari perkembangan katak dengan mensekresikan hormon thyroxin (T4) dan triiodothronine (T3) dari thyroid selama metamorfosis. Peranan hormon T3 lebih penting, hal ini disebabkan perubahan metamorfosis pada thyroidectomized berudu memiliki konsentrasi yang lebih rendah bila dibandingkan dengan hormon T4.
Koordinasi dari perubahan perkembangan dan respon molekul hormon thyroid. Salah satu masalah utama dari metamorfosis adalah koordinasi saat perkembangan. Pada dasarnya, ekor tidak mengalami degenerasi sampai terbentuk dan berkembangnya organ-organ lokomosi. Seperti berkembangnya kaki dan tangan untuk pergerakan dan insang tidak akan mengalami perubahan fungsi sampai berkembang otot paru-paru. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi metamorfosis yang berbeda pada jaringan dan organ akan memberikan respon yang berbeda pada hormon. Untuk menjamin sistem kerja ini, 2 organ yang sensitif terhadap thyroksin yaitu thyroid dan kelenjar pituitary, akan meregulasi produksi hormon thyroid. Hormon thyroid berfungsi untuk membentuk hubungan timbal balik dengan kelenjar pituitary yang menyebabkan interior pituitary menginduksi thyroid untuk menghasilkan T3 dan T4 lebih banyak. Selain itu, hormon thyroid juga berfungsi untuk transkripsi dan mengaktivasi transkripsi pada beberapa gen. Seperti transkripsi gen untuk albumin, globin dewasa, keratin kulit dewasa diaktivasi oleh hormon thyroid. Respon T3 adalah aktivasi transkripsi gen reseptor hormon thyroid (TR). TR berikatan dengan sisi yang spesifik pada kromatin sebelum hormon thyroid dibentuk. Ketika T3 dan T4 masuk kedalam sel, dan berikatan dengan ikatan reseptor kromatin, hormon reseptor kompleks dirubah dari aktivator transkripsi. Belum diketahui mekanisme dari hormon thyroid dengan respon yang berbeda pada jaringan yang berbeda (proliferasi, diferensiasi, kematian sel). Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung hormon thyroid, hal ini terjadi pada pembelahan holoblastic dimana gastrulasi diawali pada posisi subequatorial, pembentukan neural dibagian permukaan dan kuncup anggota tubuh juga terbentuk dibagian permukaan. Pembentukan anggota tubuh tidak tergantung pada hormon thyroid.
 3. Metagenesis pada hewan pada dasarnya sama dengan metagenesis pada tumbuhan. Hewan mengalami pergiliran generasi, yaitu fase generatif (seksual) dan fase vegetatif (aseksual) secara bergantian.
Siklus hidup katak
1.      Tahap telur
Telur kodok ditutupi dengan kapsul mirip agar-agar yang mengembang saat menyentuh air. Pengembangan ini membuat volumenya membesar dan janin terlindungi. Telur-telur ini bertumpuk dalam satu tumpukan agar kelangsungan hidup lebih terjaga dan panas juga lebih dapat bertahan. Akibatnya kecebong dapat menetas dalam waktu singkat. Banyak katak dan kodok memakai danau atau sungai yang mengering di masa tertentu, karena hal ini mencegah hewan datang memakan telur dan kecebong mereka.
2. Tahap kecebong (3 hari)
Kecebong memiliki kepala besar dan tegak. Ada insangnya dan mulut yang terbuka untuk makan. Insang luar muncul tiga hari setelah kecebong keluar dari telur
3. Tahap kecebong lanjutan (4 minggu)
Insang luarnya tertutup kulit tubuh dan digantikan oleh insang dalam. Mereka memakan ganggang. Kaki belakang muncul.
4. Perubahan kedua (6 minggu)
Kecebong mulai terlihat seperti kodok kecil dengan ekor panjang. Mereka berenang di tepi sungai secara berkelompok. Ekor ini kemudian memendek dan mulai berbentuk seperti bumerang.
5. Perubahan lanjutan kedua (9 minggu)
Sejenis jaringan terbentuk dan membagi atrium jantung. Akibatnya jantungnya kini memiliki tiga ruangan, yang membantu aliran darah antara jantung dan paru-paru.
6. Perubahan lanjutan ketiga (16 minggu)
Kecebong telah memiliki kaki belakang yang kuat. Matanya juga telah menonjol. Ekornya sangat pendek.
7. Perubahan kodok terakhir
kodok dewasa berkumpul di tepian sungai sebelum meninggalkan air untuk pertama kalinya. Mereka melakukan ini secara berkelompok.
Katak Dewasa
Walaupun naluri bertahan hidup anura tidak berkembang baik, katak dan kodok juga merawat anak mereka. Mereka bertelur dalam jumlah besar untuk memastikan ada banyak kecebong yang dapat lolos dari predator yang memakan telur. Lapisan gelatin juga melindungi telur dari predator lain. Beberapa jenis kodok bahkan memelihara anak mereka dengan menjadikan punggung mereka sendiri sebagai sarang. Contoh kodok demikian adalah katak suriname.
C.            Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor luar (ekstern)
a.Makanan
Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh hewan termasuk manusia adalah karbohidrat, lemak, protein,vitamin dan mineral.
Zat makanan yang paling penting dalam pertumbuhan hewan dan manusia adalah protein. Protein selain berfungsi sebagai zat pembangun tubuh juga berfungsi sebagai pembentuk hormon yang nantinya juga berperan dalam pertumbuhan
b. Air
Air merupakan medium paling baik untuk proses-proses kimia di dalam tubuh. Dari proses" kimia tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan dihasilkan energi. Energi tersebut kemudian untuk membantu pembentukan sel-sel baru atau perbaikan jaringan tubuh.
c. Aktifitas tubuh
Aktifitas tubuh dapat mempengaruhi pertumbuhan apabila dilakukan dalam jangka waktu yang lama.
d.Cahaya Matahari
Peranan cahaya matahari terhadap pertumbuhan adalah dalam proses pembentukkkan tulang. kamu pasti ingat kalo untuk ngubah provitamin D menjadi vitamin D diperlukan cahaya matahari. kemudian vitamin D yg terbentuk digunakan untuk membantu pembentukan tulang.

2. Faktor dalam (Intern)
a. Genetis atau Gen
b. Hormon
Hormon berasal dari kata Yunani hormon yang berarti menggerakan. hormon pertama kali ditemukan pada tahun 1902 oleh William Baylis dan Ernest Starling. ada beberapa hormon yang hanya bekerja pada jaringan tertentu, ada juga yang bekerja di seluruh tubuh. pengendali utama seluruh kelenjar tsb adalah hipotalamus yang terletak pada salah satu bagian otak. pengendali kedua adalah kelenjar hipofisis. khusus mengenai kelenjar hipofisis, bukan hanya langsung mempengaruhi pertumbuhan tetapi juga meningkatkan kegiatan kelenjar-kelenjar lainnya.












BAB III
PENUTUP


A.          KESIMPULAN
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara simultan atau bersamaan. Pada hewan katak mengalami metamorfosis sempurna sama halnya dengan kupu-kupu. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut di pengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar.
















































DAFTAR PUSTAKA


  1. Boulenger, G. A. 1978. The Tailles Batrachians of Europe, Vol. 1-2. Ayer Publishing
  2. Burton, M., Burton, R. 2002. International Wildlife Encyclopedia. Marshall Cavendish.
  3. De Beer, G.R. 2007. Embryos and Ancestors. Read Books.
  4. McDiarmid, R.W., Altig, R. 1999. Tadpoles: the biology of anuran larvae. University of Chicago Press
  5. Morgan, T.H. 2010. The Development of the Frog’s Egg; An Introduction to Experimental Embryology. General Books LLC
  6. Biologi SMA kelas XII Semester 1
Monday 11 June 2012 4 comments

makalah PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA


KATA PENGANTAR

P
 uji  dan syukur  kami  panjatkan  kepada  Allah  SWT , Tuhan  Yang  Maha  Esa. Berkat  limpahan  karunia-Nya , kami  dapat  menyelesaikan  tugas  Konsep Dasar  IPA . Tanpa  ridha  dan  kasih  sayang  serta  petunjuk  dari-Nya  mustahil tugas  ini  dapat  terselesaikan . Kami  tidak  hanya  bersyukur  kepada-Nya  saja tetapi  kami  mengucapkan  terima  kasih  kepada  teman-teman  yang  telah membantu  kami .
            Kami  membuat  makalah  ini  bertujuan  untuk  menyelasaikan  tugas  yang diberikan  oleh  dosen . Dari  pembuatan  makalah  ini  tidak  hanya  menyelesaikan tugas , tetapi  bertujuan  menambah  pengetahuan  dan  wawasan  kita  yang  berkaitan dengan  Pertumbuhan  dan  Perkembangan  Manusia .
            Kiranya  makalah  ini  bisa  menambah  pengetahuan  bagi  pembaca . Meski begitu , penulis  sadar  bahwa  makalah  ini  perlu  untuk  dilakukan  perbaikan  dan penyempurnaan . Untuk  itu , saran  dan  kritik  yang  membangun  dari  pembaca akan  kami  terima  dengan  senang  hati.


                                                                        Semarang,   Oktober  2010




                                               
                                                                   Penulis



MOTTO DAN PERSEMBAHAN


Motto :

Ø Sabar  dan  tabah  adalah  kunci  kebahagiaan
Ø Orang  besar  ialah  yang  berhasil  bangkit  kembali  sesudah mengalami  kegagalan
Ø Sesungguhnya  sesudah  ada  kesulitan  itu  ada  kemudahan
Ø Manusia  adalah  makhluk  sosial







                                                Persembahan

Ø Bapak  Muchamad  Nur  Arifin
Ø Teman – teman  PGSD  Kelas  IF
Ø Mahasiswa/i  IKIP  PGRI  Semarang
Ø Pembaca  yang  budiman


DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... I
Pengesahan................................................................................................................. II
Kata Pengantar........................................................................................................... III
Motto dan Persembahan ........................................................................................... IV
Daftar Isi.................................................................................................................... V

Bab I Pendahuluan

A.    Latar belakang...................................................................................................... 1
B.     Tujuan.................................................................................................................. 1
C.     Metode................................................................................................................. 2

Bab II Isi

A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan....................................................... 3
B.     Ciri-ciri tumbuh kembang.................................................................................... 2
C.     Prinsip-prinsip tumbuh kembang.......................................................................... 3
D.    Faktor Perkembangan
1.      Faktor Genetik ........................................................................................... 4
2.      Fakror Eksternal/ lingkungan...................................................................... 5

E.     Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
             I.            Reproduksi.................................................................................................. 7
          II.            Neonatus (lahir – 28 hari)............................................................................ 18
       III.            Bayi (1 bulan – 1 tahun............................................................................... 18
       IV.            Todler (1-3 tahun)....................................................................................... 18
          V.            Pre sekolah (3-6 tahun)............................................................................... 18
       VI.            Usia sekolah (6-12 tahun)........................................................................... 19
    VII.            Remaja (12-18/20 tahun)............................................................................. 20
 VIII.            Dewasa muda (20-40 tahun) ...................................................................... 20
       IX.            Dewasa menengah (40-65 tahun) ............................................................... 21
          X.            Dewasa tua.................................................................................................. 21
Bab III Penutup

A.    Kesimpulan.......................................................................................................... 22
B.     Saran – saran........................................................................................................ 22

Daftar Pustaka........................................................................................................... 23


























                                                    BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
     Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan besar diameter. Begitu juga manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang  baru lahir tentu berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya, bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga  menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada  manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan  berkembang biak, namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan  berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada manusia.
B.   Tujuan
          Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka pembaca mampu :
Ø  Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
Ø  Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
Ø  Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh kembang
Ø  Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang
Ø  Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang manusia

C.   Metode
      Kami membuat makalah ini dengan menggunakan metode study pustaka. Maksud dari study pustaka adalah mengumpulkan data – data atau bahan dari internet dan buku – buku pedoman lainnya



















    BAB  II
ISI
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
            Pertumbuhan adalah proses bertambahnya jumlah atau ukuran sel dan  tidak  dapat kembali ke bentuk semula (irrevesibel) dapat diukur dan dapat dinyatakan  dengan angka, grafik, dsb. Sedangkan  perkembangan adalah proses menuju ketingkat kedewasaan atau pematangan, tidak dapat diukur tetapi hanya dapat  dinikmati . 
B.     Ciri-ciri tumbuh kembang
Tumbuh kembang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1.      Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
2.      Perubahan dalam proporsi
3.      Lenyapnya tanda-tanda yang lama
4.      Diperoleh tanda-tanda baru  
C.    Prinsip-prinsip tumbuh kembang
  1. Proses yang teratur, berurutan, rapi dan kontinyu --- maturasi, lingkungan dan faktor genetik
  2. Pola yang sama, konsisten dan kronologis, dapat diprediksi
  3. Variasi waktu muncul (onset), lama, dan efek dari tiap tahapan tukemb
  4. Mempunyai ciri khas 
  5. Never ending process --seumur hidup dan meliputi seluruh aspek
  6. Cephalocaudal
  7. Proximodistal
  8. Differensiasi
  9. Hal yang unik -- setiap individu cenderung mencapai potensi maksimum perkembangannya
  10. Tugas perkembangan
  11. Perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
  12. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
  13. Perkembangan terjadi dalam tempo yang berlainan
D.    Faktor Perkembangan
1.      Faktor genetik
-        faktor keturunan -- masa konsepsi
-        bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
-        menentukan beberapa karakteristik seperti jenis  kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
-        Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.

2. Faktor eksternal / lingkungan
         mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
         faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 
a. Keluarga
         nilai, kepercayaan, adat istiadat, dan pola interaksi dan komunikasi.
         Fungsi :bertahan hidup, rasa aman, perkembangan emosi dan sosial, penjelasan mengenai masyarakat dan dunia, dan membantu mempelajari peran dan perilaku
b. Kelompok teman sebaya
*      lingkungan yang baru dan berbeda, memberi pola dan struktur yang berbeda dalam interaksi dan komunikasi, dan memerlukan gaya perilaku yang berbeda.
*      fungsi: belajar kesuksesan dan kegagalan, memvalidasi dan menantang pemikiran dan perasaan, mendapatkan penerimaan, dukungan dan penolakan sebagai manusia unik yang merupakan bagian dari keluarga; dan untuk mencapai tujuan kelompok dengan memenuhi kebutuhan dan harapan.




c. Pengalaman hidup
      pengalaman hidup dan proses pembelajaran

   
      membiarkan individu berkembang dengan mengaplikasikan apa yang telah             dipelajari
      Tahapan proses pembelajaran
ü  mengenali kebutuhan
ü  penguasaan ketrampilan
ü  menjalankan tugas
ü  integrasi ke dalam seluruh fungsi
ü  mengembangkan penampilan perilaku yang efektif.
d.                              Kesehatan
¨      Tingkat kesehatan --- respon individu terhadap lingkungan dan respon orang lain pada individu
¨      Kesehatan prenatal (sebelum bayi lahir) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari fetal (janin)
¨      Nutrisi adekuat 
¨      Keseimbangan antara istirahat, tidur dan olahraga 
¨      Kondisi sakit --- ketidakmampuan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan --- tumbuh kembang terganggu
e. Lingkungan tempat tinggal
Musim, iklim, kehidupan sehari-hari dan status  sosial ekonomi
E.     Tahap- tahap Pertumbuhan dan Perkembangan
       I.      Reproduksi
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau seksual.
Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia, kita harus mengetahui terlebih dahulu organ-organ kelamin yang terlibat serta proses yang berlangsung di dalamnya.

ORGAN  REPRODUKSI  MANUSIA  
a.       PRIA
      Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1)      Penis merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
2)      Scrotum merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1)      Testis merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan   menghasilkan sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis    banyak terdapat saluran halus yang disebut tubulus seminiferus.
2)      Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis. Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan      sperma.
3)      Vas deferens merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas        dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma            menuju vesikula seminalis.
4)      Saluran ejakulasi merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan           vesikula seminalis dengan urethra.
5)      Urethra merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan    terdapat di penis.
Kelenjar pada organ reproduksi pria
1)      Vesikula seminalis merupakan tempat untuk menampung sperma sehingga disebut dengan kantung semen, berjumlah sepasang. Menghasilkan getah berwarna kekuningan yang kaya akan nutrisi bagi sperma dan bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran reproduksi wanita.
2)      Kelenjar Prostat merupakan kelenjar yang terbesar dan menghasilkan getah putih yang bersifat asam.
3)      Kelenjar Cowper’s/Cowpery/Bulbourethra merupakan kelenjar yang menghasilkan getah berupa lender yang bersifat alkali. Berfungsi untuk menetralkan suasana asam dalam saluran urethra.

b.      WANITA
Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
1)      Vagina merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2)      Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
a.       Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi vulva.
b.      Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
1)      Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon wanita seperti :
a.       Estrogen yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada wanita, serta juga membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
b.      Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2)      Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3)      Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae.
4)      Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

5)      Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.

6)      Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
a.       Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
b.      Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
c.       Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel ovum matang.
7)      Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8)      Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9)      Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan klentit.
GAMETOGENESIS  
Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.
a.       Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.
2.      Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).
a.       Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.










b.      Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :
1.      Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2.      Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
3.      Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).
4.      Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
      Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.














Setelah  ovulasi  maka  sel  ovum  akan  mengalami  2  kemungkinan  yaitu  :  
a.       Tidak terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1)      Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat diakibatkan juga karena berhentinya sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga kandungan hormon dalam darah menjadi tidaka ada.
2)      Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang masak dan menghasilkan hormone estrogern yang merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding endometrium yang robek.
3)      Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah mentruasi 1. Sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. Corpus luteum erfungsi untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh darah.
4)      Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi progesteron maka penebalan dinding endometrium akan terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.
b.      Terjadi FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Tahapan waktu dalam fertilisasi :
1)      Beberapa jam setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2 sel, 4, 8, 16 sel.
2)      Pada hari ke-3 atau ke-4 terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.
3)      Pada hari ke-6 setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
4)      Pada hari ke-12 setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding uterus.
5)      Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 palsenta akan terus berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring bertambahnya usia kandungan.
Tahap Perkembangan Embrio
1)      Usia 4 minggu
      Sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2)      Usia 8 minggu
Sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3)      Usia 10 minggu
Panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan
4)      Usia 16 minggu
Panjang janin telah mencapai 40 cm dan memiliki organ yang lengkap
5)      Usia 40 minggu
Janin sudah siap untuk dilahirkan
Hormon yang berperanan dalam kehamilan
a.       Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
b.      Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
c.       HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
d.      Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalinan.
Hormon yang berperanan dalam kelahiran/persalinan
a.       Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
b.      Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
c.       Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.


    II.      Neonatus (lahir – 28 hari)
Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan.

 III.      Bayi (1 bulan – 1 tahun\
Bayi usia 1-3 bulan :
  • mengangkat kepala
  • mengikuti obyek dengan mata
  • melihat dengan tersenyum
  • bereaksi terhadap suara atau bunyi
  • mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
  • menahan barang yang dipegangnya
  • mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

  IV.      Todler (1-3 tahun)
peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik
      Anak usia 12-18 bulan :
  • mulai mampu berjalan dan mengeksplorasi rumah serta sekeliling rumah
  • menyusun 2 atau 3 kotak
  • dapat mengatakan 5-10 kata
  • memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing

     V.      Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Pertumbuhan fisik lebih lambat.
Anak usia 3-4 tahun:
*      berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
*      berjalan pada jari kaki
*      belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri
*      menggambar garis silang
*      menggambar orang (hanya kepala dan badan)
*      mengenal 2 atau 3 warna
*      bicara dengan baik
*      bertanya bagaimana anak dilahirkan
*      mendengarkan cerita-cerita
*      bermain dengan anak lain
*      menunjukkan rasa sayang kepada saudara-saudaranya
*      dapat melaksanakan tugas-tugas sederhana.

  VI.      Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi perilaku anak. Perkembangan fisik, kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan kemampuan komunikasi.
Anak usia 6-7 tahun :
Ø  membaca seperti mesin
Ø  mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
Ø  membaca waktu untuk seperempat jam
Ø  anak wanita bermain dengan wanita
Ø  anak laki-laki bermain dengan laki-laki
Ø  cemas terhadap kegagalan
Ø  kadang malu atau sedih
Ø  peningkatan minat pada bidang spiritual



VII.      Remaja (12-18/20 tahun)
*      Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
*      Mencoba nilai-nilai yang berlaku
*      Pertambahan maksimum pada tinggi,berat badan
*      Stres meningkat terutama saat terjadi konflik
*      Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
*      Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), kesukaan seksual mulai terlihat
*      menyesuaikan diri dengan standar kelompok
*      anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara tentang pakaian, make-up
*      hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan diri dari orang tua
*      takut ditolak oleh teman sebaya
*      Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik, mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, membentuk hubungan yang menetap.

VIII.      Dewasa muda (20-40 tahun)
®    Gaya hidup personal berkembang.
®    Membina hubungan dengan orang lain
®    ada komitmen dan kompetensi
®    membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan peran sebagai orang tua
®    Individu  berusaha mencapai dan menguasai dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
®    pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan kesempatan dalam pekerjaan meningkat
  IX.      Dewasa menengah (40-65 tahun)
*      Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-perubahan yang lain, seperti anak meninggalkan rumah
*      anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai meninggalkan rumah
*      dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-lain
*      waktu untuk bersama lebih banyak
Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).

     X.      Dewasa tua
  1.  Young-old (tua-muda), 65-74 tahun : beradaptasi dengan masa pensiun (penurunan penghasilan), beradaptasi dengan perubahan fisik, dapat berkembang penyakit kronik.
  2. Middle-old (tua-menengah), 75-84 tahun : diperlukan adaptasi terhadap penurunan kecepatan dalam pergerakan, kemampuan sensori dan peningkatan ketergantungan terhadap orang lain.
  3. Old-old (tua-tua), 85 tahun keatas : terjadi peningkatan gangguan kesehatan fisik.







BAB III
    PENUTUP

A.   Kesimpulan
          Adanya  penambahan  jumlah  dan  ukuran  sel-sel  penyusun  makhluk  hidup, makhluk  hidup  akan  bertambah  besar  ukurannya . Bertambah  tidak  dapat  kembali  lagi disebut  pertumbuhan . Selama  pertumbuhan  makhluk  hidup  juga  mengalami  pematangan  organ-organ  reproduksi  sehinagga  siap  untuk  berkembang  biak . Proses  pematangan  organ-organ  reproduksi  ini  dikenal  dengan  istilah  perkembangan . Pertumbuhan  dan  perkembangan  dapat  jelas  diamati  pada  makhluk  hidup  yang  mengalami  metamorfosis  dalam  tahapan  hidupnya .
            Pada  manusia  pematangan  organ  reproduksi  pada  umumnya  terjadi  pada  usia remaja . Tanda  pematangan  organ  reproduksi  pada  anak  laki-laki  bisa  diamati  dari  perubahan suara  dan  tumbuhnya  rambut  di  beberapa  bagian  tubuh . Pada  anak  perempuan tanda  pematangan  organ  reproduksi  adalah  pembesaran  buah  dada  dan  menstruasi .

B.   Saran
1.      Memperbanyak  membaca  buku  referensi  tentang  pertumbuhan  dan  perkembangan  manusia .
2.      Mempelajari  tentang  pertumbuhan  dan  perkembangan  manusia  melalui  kehidupan  sehari-hari .







  
     
Daftar Pustaka
-       Aryulina, Diah, dkk. 2004. Biologi SMA. Jakarta : Esis
-       Karin, Saeful, dkk. 2008. Belajar IPA Untuk Kelas VIII. Jakarta : Pusat Perbukuan
-      Sudibyo, Elok, dkk. 2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan
-      Wahyuni, Sri. 2009. Rajin Berlatih Untuk SMP/MTs. Klaten : Sekawan Klaten


 
;