Monday 30 April 2012 0 comments

makalah asal usul kehidupan di bumi


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan dan dirinya. Jawaban sementara atas pertanyaan tersebut ada tiga altenatif, yaitu penciptaan, transformasi, atau evolusi biologi.
Definisi evolusi biologi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk species baru: evolusi adalah perubahan frekuensi gen pada populasi dari masa ke masa; dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke masa. Evolusi telah mempersatukan semua cabang ilmu biologi.
Idea tentang terjadinya evolusi biologis sudah lama menjadi pemikiran manusia. Namun, di antara berbagai teori evolusi yang pernah diusulkan, nampaknya teori evolusi oleh Darwin yang paling dapat teori . Darwin (1858) mengajukan 2 teori pokok yaitu spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies yang hidup sebelumnya, dan evolusi terjadi melalui seleksi alam. Perkembangan tentang teori evolusi sangat menarik untuk diikuti. Darwin berpendapat bahwa berdasarkan pola evolusi bersifat gradual, berdasarkan arah adaptasinya bersifat divergen dan berdasarkan hasilnya sendiri selalu dimulai terbentuknya varian baru.






1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana asal – usul kehidupan di bumi?
2.      Bagaimana sejarah kehidupan dibumi?
3.      Bagaimana asal – usul manusia? Jelaskan!
4.      Jelaskan mengenai teori evolusi darwin?

1.3          Tujuan
1. Mengetahui asal – usul kehidupan di bumi.
2.      Mengetahui sejarah kehidupan di bumi.
3.      Mengetahui asal – usul manusia.
4.      Menambah Pengetahuan mengenai Teori evolusi.













BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Asal-usul kehidupan dibumi

Bumi ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan yang sangat panas dan dalam keadaan pijar secara berlahan – lahan bumi menjadi lebih kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga menjadi suatu saat terbentuk kerak bumi. Bagian bumi yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer , bagian yang bertugas disebut atmosfer , dan bagian yang berbentuk padat disebut litosfer. Pda saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup kita sebut sebagai biosfer. Maka pertanyaan yang timbul dibumi adalah darimana dan kapan kah mahluk-makhluk hidup itu datang atau timbul di bumi ini?Bagaiman pula ia dapat menjadi begitu banyak dan beraneka ragam?Bahkan pertanyaan sampai kepada asal usul manusia, benarkah manusia berasal dari monyet?
·         Makhluk hidup
Dalam mempelajari makhluk hidup secara menyeluruh harus lah dipelajari dahulu ciri-ciri hidup yang tidak tertentu tergantung pada waktu dan ruang. Pertanyaan mengenai Apakah hidup itu? Bagaiman mahluk hidup tercipta pada masa lalu ? bagaimana kehidupan itu terjadi pada makhluk hidup sekarang ini? Bagaimana asal usul hidup itu? Apakah perbedaan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini harus dijawab terlebih dahulu walaupun sulit



Suatu benda dikatakan benda hidup atau makhluk hidup apabila memiliki ciri-ciri hidup. Kriteria hidup itu adalah sebagai berikut:
*      Metabolisme
Metabolisme atau pertukaran zat artinya ada zat yang masuk pengambilan makanan ) dan yang keluar (respirasi/pernapasan). semua makhluk hidup melakukan proses kimia yang kita namakan
metabolisme(yunani:metabole=perubahan).

*      Pertumbuhan
Makhluk hidup mampu mengalami pertumbuhan , artinya semula kecil kemudian bertambah besar karena pertambahan dari dalam.Tumbuh karena peningkatan masa sel ,dapat terjadi karena ukuran sel menjadi bertambah besar atau karena pertambahan jumlah sel atau kedua-duanya. Pada makhluk tak hidup tidak ada pertumbuhan .
*      Reproduksi
Reproduksi atau berkembang biak artinya semula jumlahnya sedikit ,keudian jumlah itu menjadi banyak. Proses reproduksi pada bentuk sederhana adalah pembelahan sel, yakni pembelahan satu individu menjadi dua. Pada perkembangan lebih lanjut, reproduksi menyangkut pembentukan sel-sel telur dan sperma yang menyatu menjadi baru.Pada beberapa makhluk hidup terjadi meta genesis, dimana zigot tidak langsung menjadi individu dewasa, tetapi melalui fase-fase turunan generatif dan vegetatif dan aseksual .
*      Iritabilita
Makhluk hidup memiliki iritabilita atau kepekaan terhadap rangsangan dan memberikan reaksi terhadap rangsangan itu , tanggapan ini berguna bagi keselamatan hidupnya. Rangsangan datang dapat berupa fisik dan kimia disekitarnya misalnya cahaya ,suhu tekanan , suara ,perubahan komposisi kimiawi dari tanah .air dan sebagainya. Pada prinsipnya semua makhluk hidup bik tingkat rendah maupun tingkat tinggi memberi tanggapan atau peka terhadap rangsangan.
*      Gerak
Makhluk hidup mengadakan gerak. Gerakan pada kebanyakan hewanb terlihat dengan jelas, tetapi pada tumbuhan kurang jelas dan lambat. Bergerak aktif merupakan salah kriteria hidup yang tidak mutlak . Hal ini ada beberapa makhluk hidup sama sekali tidak menunjukan gerak , tetapi memiliki kritteria keempat hal yang telah disebutkan diatas misalnya,plasmodium yang ada di dalam darah penderiota tidak bergerak sama sekali ,perpindahannya keberbagai bagian tubuh karena hanya mengikuti aliran darah manusia saja.
*      Adaptasi
Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan sekitarnya adalah merupakan ciri yang memungkinkan makhluk hidup bertahan pada lingkungan yang terus berubah. Setiap spesies makhluk hidup menyesuaikan diri denagn mencari lingkungan yang cocok dengan lingkungannya. Adaptasi dapat berupa perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat atau lambat

2.2 SEJARAH KEHIDUPAN DI BUMI
Sejarah kehidupan  di bumi dibagai menjadi lima masa yaitu;
1.      Masa Arkhean (3,8-2,5 miliar tahun yang lalu)
Pada mas arkhean muncul kehidupan yang pertama ,yaitu sel prokariot. Untuk 2 juta tahun pertama, hanya populasi prokariot sederhana di bumi primitif. Mereka memperoleh energi dari respirasi anaerob melalui fermentasi. Prokariot bercabang dua, yaitu eubakteri serta moyang dari eukariot dan arkhebakteri. Evolusi eukhareot sel tunggal membuka jalan bagi evolusi organisme multiseluler pertama pada satu juta tahun berikutnya.
2.      Masa Protezoik (2,5 miliar-544 juta tahun yang lalu)
Pada masa proteozoik eubakteria melakukan fotosintesis dan oksigen terakumulasi diatmosfir. Oksigin yang melimpah membantu terbentuknya lapisa ozon yang melindungi dari radiasi UV dan memungkinkan kehidupan dari akuatik ke perairan dangkal
3.      Masa Paleozoik(544-248 juta tahun yang lalu)
Pada awal masa paleozoik sudah terbentuk enam kingdom organisme yang hidup diperairan . Sebelum mas ini berakhir ,organisme sudah mulai hidup didaratan . sejak itu ,terjadi radiasi adaktif organisme, serangga , amfibi tanaman gimnosperma ,dan moyang reptil .

4.      Masa Mesozoik(248-65 juta tahun yang lalu)
Pada masa mesozoik, terjadi radiasi adaktif pada pertebrata perairan, ikan, dinosaurus, dan moyang mamalia. Gimnosperma menjadi tanaman yangmendominasi dataran . Dinosaurus sangat dominan didataran selama jutaan tahun. Sebuah asteroit besar diperkirakan menghantam bumi dan memusnahkan dominasi kelompok hewan raksasa tersebut.
5.      Masa Senozoik(65 juta tahun yang lalu-sekarang)
Pada masa senozoik terjadi pergeseran kerak bumi dan terbentuk gunung-gunung yang memicu pergantian iklim . Kondisi yang menguntukan tersebut bengakibatkan manusia mengalami radiasi adaktif secara besar-besaran sehingga mendominasi bumi ,mulai dari daerah hutan tropis , hutan kayu  ,dan padang rumput.

2.3 ASAL USUL MANUSIA
Pada sistem klasifikasi, orddo primata memisahkan semua kera besar dengan manusia. Kera besar termasuk dalam famili pongidae, sedangkan manusia termasuk dalam famili hominidae. Dari fosil – fosil yang ditemukan, walaupun tidak banyak namun cukup menjelaskan tentang moyang hominidae dan moyang kera. Diperkirakan tempat lahir peradapan manusia adalah bunua Afrika dengan ditemukannnya fosil seukuran babon yang hidup diawal zaman Miosin, sekitar 18 juta tahun yang lalu dan diberi nama Proconsul. Proconsul lebih mirip kera dibandingkan dengan primata lainnya dan dianggap moyang manusia serta jenis kera. Famili hominidae terpisah dengan famili pongidae sekitar 7 sampai 8 juta tahun yang lalu.
a.       Manusia kera
Fosil haminidae paling tua ditemukan di Eritrea pada tahun 1994, yaitu australopitecus ramus yang berumur 4,5 juta tahun yang lalu. Fosil lain ditemukan oleh Raymond Dart di Afrika Selatan dan dinamakan Australopithecus africanus adalah makhluk yang letak kepalanya seperti manusia dan kemungkinan berjalan tegak.
Sebuah fosil yang ditemukan di Tanzanea dan Etiopia pada pertengahan 1970-an mengungkapkan sebuah spesies dari famili hominidae yaitu australophetecus afarensis yang hidup 3,75 juta tahun lalu. A.afarensis memiliki ciri – ciri tinggi 100 – 150 cm, bobot 18 – 22,7 kg, tengkorak dan gigi mirip kera, volume otak 450 cc, lengan dan tungkai panjang, letak kepala diatas tulang belakang serta memiliki tulang tangan seperti manusia. Jejak kaki menunjukkan mereka dapat berjalan tegak dengan kedua kaki. Ciri tersebut belum cukup untuk digolongkan kedalam genus Homo.


b.      Homo Habilis
Homo Habilis artinya manusia yang menggunakan tangan. 2 juta tahun yang lalu, spesies australophetecus berkembang dan muncul sebagai manusia pertama yang menjadi anggota genus Homo. Homo Habilis secara umum berasal dari Australopitecus dan diperkirakan sudah berburu hewan – hewan kecil serta membuat peralatan dari batu yang tajam.
Ciri – ciri H. habilis bentuk antara lain mempunyai wajah yang besar, bentuk tubuh, tungkai, dan lembaga beradaptasi untuk berjalan tegak, tinggi 150 cm, volum otak 700cc ( setengah dari manusia modern) dan sudah membuat peralatan dari batu untuk memotong daging.
c.         Homo Erectus
Homo erectus ( manusia yang berdri tegak ) muncul sekitar 1,5 juta tahun yang laku dan tersebar disekitar Afrika Utara, Asia Selatan sampai Indonesia dan mungkin sampai Eropa Selatan. Homo erectus sudah lebih maju dengan membuat kapak dari batu, berburu binatang, membuat api, sumber makanan bervariasi dan lebih tahan terhadap perubahan cuaca.
Fosil paling lengkap berumur 1,6 juta tahun oleh R. Leakey dan A. Walker di Nariokotome, Kenya Utara tahun 1985. Fosil tersebut merupakan kerangka anak laki-laki barumur 12 tahun dengan tinggi 6 kaki, volume otak 800 cc (lebih besar dari H. habilis) serta gigi dan tengkorak sudah mendatar.
Fosil H.erectus lainnya ditemukan oleh Eugene Dobois tahun 1891 di trinil,Lembah Bengawan Solo, dinamakan Pithecanthropus erectus atau Manusia jawa.Pithecatropus erectus memiliki ciri-ciri volume otak 700-1.000 cc,berjalan tegak ,dan sudah menggunakan peralatan.Davidson Black dan Frans Weindenreich menemukan fosil di gua Zhoukoudian,cina tahun 1920-an yang dinamakan sinanthropus pekinensis atau manusia peking . Volume otaknya 900-1200 cc dan lebih maju daripada pithecanthropus.
d.      Homo Sapiens
Jarak waktu antara homo erectus sampai ke homo sapiens kira-kira 400.000 tahun . Homo sapien memiliki wajah dan gigi yang ukurannya mengecil serta volume otak yang meningkat . Ada dua jenis homo sapiens yaitu manusia Neanderthal (H. sapiens kuno)yang mendominasi bumi sekitar 400.000 tahun yang lau dan manusia Cro Magnon(H. sapiens modern ) yang hidup antara 30.000-100.000 tahun yang lalu. Manusia Nanderthal termasuk genus dan spesies yang sama dengan manusia sekarang, tapi berbeda subspesies.
Fosil manusia neanderthal di temkan di lembah Neanderthal pada tahun 1856. Manusia Neanderthal adalah spesies terakhir dari homidae yang punah ,sebagian besar hidup di iklim dingin bentuk tubuhnya pendek, gemuk ,masih bodoh, kasar, dan liar . Mereka mempunyai otot yang kuat dan banyak ditemukan luka akibat penyiksaan.Laki-laki memiliki tinggi 160 cm dan bobot 84 kg,sedangkan wanoita tinggi 150 cm dan bobot 80 kg. Mereka mengenal budaya dan bahasa. Pada peralatan dan artefak yang ditinggalkan menunjukkan mereka telah mengenal pakaian ,alat pahat, berburu hewan , alat pengerik untuk membersihkan kulit hewan ,membuat tempat tinggal, dan mulai mengenal upacara penguburan.
Fosil manusia Cro Magnon yang ditemukan di gua Cro Magnon di Prancis digolongkan dalam spesies dan sub spesies yang sama dengan manusia sekarang. Manusia Cro magnon memiliki wajah yang lebih kecil, gigi kecil dan dahi rata, sedikit penonjolan dibanding manusia Neanderthal. Tulang tengkorak lebih kecil dan lebih bundar dengan volume otak antara 1040 – 1595 cc. Laki – laki memiliki tinggi 1,7 – 1,8 m dan bobot 65 kg, sedangkan wanita tinggi 1,5 – 1,6 m dan bobot 54 kg. Badan mereka lebih ramping, tapi kekar dan mempunyai kebudayaan lebih komplek. Peralatan yang dimiliki antara lain pisau, alat pahat, alat pengerik, kapak, alat pengasah, dan panah. Mereka mulai mengenal lukisan dan seni pahat yang merupakan bentuk simbolik berkomunikasi.
2.4 Teori evolusi menurut Charles Darwin
Evolusi adalah perubahan genotip pada suatu populasi yang berlangsung secara perlahan-lahan dan memerlukan waktu yang sangat panjang.
  • Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.
  • Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi.
Seleksi alam merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada sejak jama Yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan detil.
Berikut ini adalaah Ciri-ciri proses evolusi :
1. Evolusi adalah perubahan dalam satu populasi BUKAN perubahan individu.
2. Perubahan yang terjadi hanya frekuensi gen-gen tertentu, sedangkan sebagian besar sifat gen tidak berubah.
3. Evolusi memerlukan penyimpangan genetik sebagai bahan mentahnya. Dengan kata lain harus ada perubahan genetik dalam evolusi.
4. Dalam evolusi perubahan diarahkan oleh lingkungan, harus ada faktor pengarah sehingga evolusi adalah perubahan yang selektif.


BAB III
PENUTUP


3.1     SIMPULAN

Bumi ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan yang sangat panas dan dalam keadaan pijar secara berlahan – lahan bumi menjadi lebih kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga menjadi suatu saat terbentuk kerak bumi. Bagian bumi yang berbentuk cair membentuk samudra atau hidrosfer , bagian yang bertugas disebut atmosfer , dan bagian yang berbentuk padat disebut litosfer. Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup kita sebut sebagai biosfer.

Suatu benda dikatakan benda hidup atau makhluk hidup apabila memiliki ciri-ciri hidup,saperti bergerak, mengalami pertumbuhan, iritabilita, metabolisme, dan bereproduksi .
Asal-usul manusia berdasarkan penelitian di mulai dari manusia kera pada  4,5 juta tahun yang lalu , selanjutnya homo habilis ,homo erectus dan homo sapiens pada tahun empat ratus ribu tahun lalu yang sudah berkembang di bandingkan dengan manusia sebelumnya. Teori Evolusi Darwin menyatakan bahwa Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi.

3.2  SARAN
1.    Memperbanyak buku referensi asal – usul kehidupan.
2.    Mempelajari tentang asal – usul manusia.
3.    Mengetahui sejarah manusia.


DAFTAR PUSTAKA
Akbar, A., 1991. Tuhan dan Manusia, Penerbit Pustakakarya Gravitatama, Jakarta
Cesar,J.2003.Ilmu Pengetahuan Populer: Rekombinan ADN. Jilid 5.Edisi ke-10.Jakarta: PT Widiadara
E.Ganilin, L.2000.Jendela Iptek: Evolusi. Jakarta:Balai Pustaka
Kimbal, J.W. 1999. Biologi Jilid 3 Cetakan ke-3. Jakarta : Erlangga.

Sumarjito. 2008. Biologi untuk SMA Kelas XII IPA. Yogyakarta : Primaga.

Ville, Cinude. A, dkk.1999. Biologi Umum. Cilacap – Jakarta : Erlangga.


0 comments

makalah penggunaan morfem


BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang

      Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek. Sedangkan prosesnya sendiri di sebut afiksasi (affixation). 
Tiga macam proses morfologis, yaitu pertama, bergabungnya morfem bebas dengan morfem terikat disebut afiksasi. Kedua, Pengulangan morfem bebas disebut reduplikasi, dan ketiga, bergabungnya morfem bebas dengan morfem bebas disebut pemajemukan. Pada proses yang pertama menghasilkan kata berimbuhan, yang kedua menghasilkan kata ulang, dan yang ketiga menghasilkan kata majemuk.
Pada umumnya imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks.

Macam-Macam Imbuhan (afiks)
·      Awalan (prefiks/ prefix)
Awalan (prefiks / prefix) adalah imbuhan yang terletak diawal kata. Proses awalan (prefiks) ini di sebut prefiksasi (prefixation). Berdasarkan dan pertumbuhan bahasa yang terjadi, maka awalan dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua macam, yaitu imbuhan asli dan imbuhan serapan, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing.


·      Akhiran (sufiks/ sufix) 
Akhiran (sufiks/ sufix) adalah imbuhan yang terletak di akhir kata
Sisipan (infiks /infix) Sisipan (infiks/ infix) adalah imbuhan yang terletak di dalam kata. Imbuhan yang berupa sisipan seperti: -er-, -el-, -em- dan -in. 

1.2    RUMUSAN MASALAH

Dari rumusan yang disampaikan dalam latar belakang diatas ,dapat dirumuskan beberapa permasalahan.
·       Apa pengertian dari imbuhan?
·      Sebutkan macam-macam imbuhan?
·      Apa fungsi imbuhan?

1.3    TUJUAN

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan diatas,ada beberapa yang ingin dicapai penulis.
Ø Untuk mengetahui fungsi dari awalan se,-ke,dan akhiran –kan.
Ø  Untuk mengetahi makna dari awalan se,-ke, dan akhiran –kan serta aturan pakainya.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Morfem
Morfem adalah  bentuk bahasa ( bentuk linguistik) yang mempunyai makna baik makna gramatikal maupun makna leksikal.
Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek. Sedangkan prosesnya sendiri di sebut afiksasi (affixation). 
2.2      Macam-macam morfem
v   Prefiks Se-
. Awalan Se-
 Awalan Se-  tidak mempunyai variasi bentuk. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di muka kata yang diimbuhinya. Fungsi awalan Se-  adalah membentuk kata keterangan. Sedangkan makna yang didapat sebagai hasil pengimbuhannya,antara lain menyatakan:
1.    Seluruh atau segenap
2.    Sebanding,sama,serupa,atau seperti
3.    Sama waktu atau pada waktu
4.    Sebarapa,sebanyak,atau sesuai


a.    Bentuk : Prefiks se-  tidak pernah mengalami perubahan bentuk ketika melekat pada morfem lain.
Contoh:
Ø  se + asal = seasal
Ø  se + ibu = seibu
Ø  se + usia = seusia
Ø  se + orang = seorang
Ø  se + ekor = seekor
Ø  se + buah = sebuah
Ø  se + cuil = secuil
Ø  se + kamar = sekamar
Ø  se + luas = seluas
Ø  se + mobil = semobil

b.    Fungsi prefiks se-
1.                  Prefiks se- mengubah jenis kata.
Contoh :
Ø  lalu              selalu               (kata keterangan)
Ø  sudah                      sesudah           (kata sambung)
Ø  mata                        semata-mata    (kata keterangan)
Ø  waktu                      sewaktu           (kata sambung)
2.      Jika melekat pada kata sifat prefiks se- tidak mengubah jenis kata.
Contoh :
Ø  lunak                       selunak
Ø  keras                       sekeras
Ø  besar                       sebesar
Ø  dingin                     sedingin
Ø  tinggi                      setinggi
c.    Nosi prefiks se-
1.        Jika bentuk dasarnya kata sifat, prefiks se- bernosi : seperti/sama.
Contoh :
Ø  sepanas       : sama panasnya dengan
Ø  sesunyi        : sunyinya seperti
Ø  seramai        : ramainya seperti
Ø  setinggi       : tingginya sama dengan
Ø  sebodoh      : sama bodohnya dengan
2.        Jika bentuk dasarnya kata kerja maka nosi prefiks se- ialah : baru saja/segera sesudah.

Contoh :
Ø setiba                      : segera sesudah tiba
Ø sepulang      : baru saja pulang
Ø seusai                      : segera sesudah usai
Ø seberangkat : baru saja berangkat

3.      Jika bentuk dasarnya kata benda,nosi prefiks se- ialah :
a.    Sama dengan
Contoh:
        @ selangit           @segunung                 @sebukit
        @segudang         @sekeliling                 @sebahu
        @sehasta             @setumit                     @selaut
b.    Satu
Contoh:
@serumah                   @sepelaminan             @seasal
@sekamar                    @seayah                      @seibu
@sekampung   @sedesa                      @sekota
c.    Seluruh/semua
Contoh:
@sejagad                     @sekecamatan
@sedunia                    @sekabupaten
@sejawa                      @sekota

Catatan: Penulisan se- diikuti oleh kata berfonem awal dengan huruf capital ditulis dengan memberi tanda hubung sebagai berikut:
# sesurabaya    : se-Surabaya
#seindonesia    : se-Indonesia
#se RT/se Rw  : se-RT/se-RW
·      Aturan pengimbuhannya adalah:
1.Untuk mendapatkan makna ‘satu’ awalan Se- harus diimbuhkan pada kata benda dan kata-kata yang   menyatakan satuan ukuran.
   Contoh:      -   Ibu membeli sebotol  kecap
                          Sebotol  artinya ‘satu botol’
-       Berapa harga bensin seliter?
     Seliter artinya ‘satu liter’

·      Untuk mendapatkan makna ‘satu’ awalan Se-  dapat juga diimbuhkan pada:
a.kata benda jadian.
    Contoh:             -      Saya sekesatuan dengan beliau ketika revolusi.
                                       Sekesatuan artinya ‘satu kesatuan’
-                   Orang-orang yang sealiran lebih mudah bekerja  sama.
Sealiran artinya ‘satu aliran’
b.kata bilangan yang sudah diberi awalan PER-
    Contoh:               -    Saya mendapat seperlima bagian.
 Seperlima artinya ‘satu dibagi lima’
-              Sepertiga penduduk dunia tinggal di Asia.
Sepertiga artinya ‘satu dibagi tiga’
2. Untuk mendapatkan makna ‘seluruh atau segenap’ awalan Se-  harus diimbuhkan pada kata benda.
 Contoh:                      -   Rapat kerja gubernur se-Indonesia.
Se-Indonesia artinya ‘seluruh Indonesia’
-       Penduduk sedesa itu kena penyakit demam berdarah.
Sedesa artinya ‘seluruh desa




v   Prefiks ke-
Awalan Ke- tidak mempunyai variasi bentuk. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di muka kata yang diimbuhinya.
Dalam hal ini perlu diperhatikan adanya awalan Ke- dan kata depan Ke. Kalau awalan Ke- ditulis dan dilafalkan tidak serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya Ke- pada conton pertama di bawah ini adalah awalan sedangkan contoh yang kedua adalah kata depan.

-    Ayah keluar sejak pagi.
-    Ibu pergi ke pasar
a.       Bentuk : prefiks ke- sering dikacaukan dengan preposisi ke-,keduanya berbeda. Prefiks ke- tidak pernah mengalami perubahan bentuk. Karena tidak sama dengan preposisi (kata depan) maka penulisan terhadap kata yang dilekati harus dirangkai.
Contoh:

Ke- sebagai prefiks
Ke- sebagai preposisi
Seharusnya
bukan
seharusnya
Bukan
Ketua
Ke tua
Ke sana
Kesana
Kekasih
Ke kasih
Ke situ
Kesitu
Kedua
Ke dua
Ke depan
Kedepan
Kelima
Ke lima
Ke kota
kekota
Ketiga belas
Ke tigabelas
Ke samping
Kesamping
Ketahui
Ke tahui
Ke Surabaya
keSurabaya

b.      Fungsi prefiks ke-
1.      Prefiks ke- membentuk kata benda dari kata yang bukan berasal dari kata benda. Peranan prefiks ke- dalam hal ini sangat terbatas hanya pada bebeapa kata saja.
Contoh:
*ke + kasih        = kekasih
*ke + tua            = ketua
*ke + hendak     = kehendak
Menurut pengamatan penulis hingga sekarang belum ditemukan lagi fungsi ke- seperti pada contoh tadi,selain hanya tiga bentuk di atas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa prefiks ke- sebagai afiks asli tidak produktif/improduktif.

2.      Jika bentuk dasarnya termasuk kata bilangan maka prefiks ke- tidak mengubah jenis kata.
Contoh:
@satu + ke        = kesatu
@lima + ke        = kelima
@seratus + ke    = keseratus
@seribu + ke     = keseribu
               (bilangan bertingkat)
A.      Nosi Prefiks Ke-
1.      Pada kata benda : ketua,kekasih,dan kehendak nosi prefiks ke- ialah: yang di.
Contoh:
#kekasih : yang dikasihi
#ketua    : yang dianggap tua atau yang dituakan
#kehendak         : yang dihendaki
2.      Jika bentuk dasarnya kata bilangan,maka nosi prefiks ke- adalah: tingkah/tahapan/urutan.
Contoh:
#kesatu  = tingkat pertama (tingkat I)
#kedua   = tingkat dua (tingkat II)
#kelima  = tingkat lima (tingkat V)
Catatan:
Penulisan bilangan tingkat dengan mempergunakan bilangan/angka romawi tidak lagi mempergunakan imbuhan ke-.


3.      Jika bentuk dasarnya kata bilangan, maka nosi prefiks ke- ialah: kelompok/kumpulan.
Contoh:
@kelima penjahat itu tertangkap
@keduanya anak Surabaya
@ketiga-tiganya ditahan di Polres hari ini
Makna awalan ke- sebagai berikut:
a)      Menyatakan jumlah atau kumpulan
Contoh:
1.      Ketiga buku itu adalah trilogy novel karya Ahmad Tohari.
Ketiga=jumlah tiga
2.      Seratus orang itu akan diberangkatkan ke Aceh sebagai sukarelawan.
Keseratus=jumlah seratus
b)      Menyatakan urutan atau tingkat
Contoh:
1.      Kantor ayahku terletak di lantai ketiga Gedung Merdeka.
Ketiga:urutan nomor tiga
2.      Ialah orang keseratus yang mendaftarkan diri dalam lomba itu.
Keseratus:urutan nomor seratus
c)      Menyatakan yang di….
Contoh:
1.    Fajar Amantara menjadi ketua OSIS Periode 2005-2006.
    Ketua=yang dituakan
2.    Akhirnya pemeran utama sinetron remaja itu menjadi sepasang kekasih.
     Kekasih=yang dikasihi
3.    Turutilah kehendak orang tuamu selagi kamu dapat memenuhinya.
    Kehendak=yang dikehendaki
    Awalan yang berfungsi membentuk kata benda yang bermakna “yang di…”hanya terdapat pada tiga kata,yaitu ketua,kekasih dan kehendak.
    Aturan pengimbuhannya adalah:
1.Untuk menyatakan arti ‘tingkat’ awalan Ke- harus diimbuhkan pada kata bilangan utama; dan    letaknya sesudah kata benda yang diterangkannya.
Contoh:           - Amir duduk di kursi ketiga dari depan.
Ketiga artinya ‘(kursi) yang letaknya pada deretan nomor tiga (dari depan)’
-Dia tinggal di rumah keempat dari simpang jalan. Keempat artinya ‘(rumah) yang   terletak pada nomor empat (dari simpang jalan)’
2.Untuk menyatakan makna ‘himpunan atau kumpulan’ awalan Ke- harus diimbuhkan pada kata    bilangan utama; dan letaknya di muka kata benda yang diterangkannya.
Contoh:                -Kedua orang itu teman saya
                                                   -Kedua artinya ‘himpunan yang terdiri dari dua (orang)’
      -Ketiga korban akhirnya meninggal di rumah sakit.
                             Ketiga artinya ‘himpunan yang terdiri dari tiga (orang).
3.Untuk menyatakan ‘kena atau tidak sengaja’ awalan Ke-  harus digunakan pada kata kerja tertentu.
Contoh:             -   Ayah ketipu sejuta rupiah.
                                                    Ketipu artinya ‘kena tipu’
-       Ada orang ketabrak mobil tadi pagi.
Ketabrak artinya ‘tidak sengaja kena tabrak’

Akhiran (sufiks/ sufix) adalah imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses pembentukan kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk.

v . Verba bersufiks –kan
Dalam prosesnya,sufiks –kan bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna(+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua. Bila diimbuhkan pada dasar yang lain, sufiks –kan akan membentuk pangkal(stem) yang menjadi dasar dalam pembentukan verba inflektif.


A.      Bentuk: bentuknya tidak berubah, di mana-mana tetap –kan
Verba bersufiks –kan digunakan dalam:
1.    Kalimat imperatif
Contoh: -Lemparkan bola itu ke sini!
-Tuliskan namamu disini
-Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
2.    Kalimat pasif yang predikatnya berpola: (aspek) + pelaku + verba,dan subjeknya menjadi sasaran tindakan
Contoh: -Rumah itu baru
-Jembatan itu akan mereka robohkan
-Tugas itu belum saya laksanakan
3.    Keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + (aspek) + pelaku +   verba
     Contoh: -Uang yang baru kami terima sudah habis lagi
  -Kami melewati daerah yang sudah mereka amankan
Verba bersufiks –kan memiliki makna gramatikal:
a.              Jadikan
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ keadaan) atau (+sifat khas)
Contoh:-tenangkan → jadikan tenang
 -putuskan   → jadikan putus
 -hutankan   → jadikan hutan
 -damaikan  → jadikan damai
 -satukan     → jadikan satu
b.             Jadikan berada di
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ tempat) atau (+ arah)
Contoh:-pinggirkan     → jadikan berada di pinggir
 -daratkan        → jadikan berada di darat
 -ketengahkan → jadikan berad di tengah
 -tempatkan    → jadikan berada di tempat
 -gudangkan    → jadikan berada di gudang
c.              Lakukan untuk orang lain
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ tindakan) dan (+ sasaran)
Contoh:-bukakan   → lakukan buka(untuk orang lain) 
 -ambilkan  → lakukan ambil(untuk orang lain)
 -bacakan    → lakukan baca(untuk orang lain)
d.             Lakukan akan
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ tindakan) dan (+ sasaran)
Contoh:-lemparkan → lakukan lempar akan
 -hindarkan  → lakukan hindar akan
 -hapuskan   → lakukan hapus akan
 -kabulkan    → lakukan kabul akan
 -lompatkan → lakukan lompat akan
e.              Bawa masuk ke
Apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna(+ ruang)
Contoh:-asramakan → bawa masuk ke asrama
 -gudangkan → bawa masuk ke gudang
 -rumahkan  → bawa masuk ke rumah
 -petikan       → bawa masuk ke peti
a.       Fungsi akhiran –Kan
Membentuk kata kerja transitif,yang dapat digunakan di dalam:
1.kalimat perintah
 Contoh: -Gunakan bahasa Inndonesia yang baik dan benar!
-Cepat padamkan api itu!




2.kalimat pasif yang predikatnya berbentuk (aspek)+pelaku+kata kerja,dan subjek menjadi sasaran     perbuatan.
Contoh: -Sungai  itu akan       kami          lebarkan
                                           (aspek)   (pelaku)    (kata kerja)
                       -Surat itu   sudah      saya               sampaikan
                                          (aspek)     (pelaku)        (kata kerja)
3.keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berbentuk yang + (aspek)+pelaku+kata  kerja.

Contoh: -Jembatan yang baru kami dirikan dihancurkan banjir.
  -Kami melewati daerah yang sudah mereka aman
b.      Arti:macam-macam bidang arti yang dapat didukung oleh sufiks –kan adalah:
·           Menyatakan kausatif: pengertian kausatif berarti membuat,menyebabkan sesuatu:menerbangkan,melemparkan,menyebabkan,mengandangkan,mengemukakan,menyakitkan,membesarkan,merajakan,membukukan dll.
·           Suatu variasi dari arti kausatif adalah menggunakan sebagai alat,atau membuat dengan,misalnya:menikamkan tombak,memukulkan tongkat
·           Menyatakan benefaktif,atau membuat untuk orang lain:
      Membelikan = membeli untuk
     Meminjamkan = meminjam untuk
·           Ada pula sufiks –kan yang sebenarnya merupakan ringkasan dari kata tugas akan misalnya:
Sayangkan         = sayang akan
Mengharapkan     = mengharap akan
Kasihkan            = kasih akan
Sadarkan           = sadar akan





BAB III
PENUTUP

3.1 SIMPULAN
Morfem adalah  bentuk bahasa ( bentuk linguistik) yang mempunyai makna baik makna gramatikal maupun makna leksikal.
Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata.
Awalan Se-  tidak mempunyai variasi bentuk. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di muka kata yang diimbuhinya.
Awalan Ke- tidak mempunyai variasi bentuk. Pengimbuhannya dilakukan dengan cara merangkaikannya di muka kata yang diimbuhinya.
Akhiran (sufiks/ sufix) adalah imbuhan yang terletak di akhir kata. Dalam proses pembentukan kata ini tidak pernah mengalami perubahan bentuk.
Dalam prosesnya,sufiks –kan bila diimbuhkan pada dasar yang memiliki komponen makna(+ tindakan) dan (+ sasaran) akan membentuk verba bitransitif, yaitu verba yang berobjek dua. Bila diimbuhkan pada dasar yang lain, sufiks –kan akan membentuk pangkal(stem) yang menjadi dasar dalam pembentukan verba inflektif.
3.2 SARAN
Ø Memperbanyak buku referensi tentang morfem.
Ø  Apabila ada kesulitan dalam mempelajari morfem ANDA bisa menanyakan pada dosen.
Ø Memahami secara mendalam tentang morfem.






DAFTAR PUSTAKA

·                Chaer, Abdul.2008.Morfologi Bahasa Indonesia.Rineka Cipta:Jakarta.
·                Yasin, Sulchan.1987.Tinjauan Deskritif Seputar Morfologi.Usaha Nasional:Surabaya.
·                Chaer,Abdul.2006.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.Rineka Cipta:Jakarta.
·                Keraf,Gorys.1982.Tata Bahasa Indonesia.Nusa Indah:Jakarta.

 
;